Pembangunan Gedung Laboratorium Dinkes Jeneponto Diduga Rugikan Negara Miliyaran Rupiah

Pembangunan Gedung Laboratorium Dinkes Jeneponto Diduga Rugikan Negara Miliyaran Rupiah

Redaksi
Kamis, 04 September 2025

SUARASULAWESI.COM - JENEPONTO – Proyek pembangunan gedung laboratorium Dinas Kesehatan Jeneponto senilai Rp 2 miliar menuai sorotan.


Sejumlah temuan di lapangan mengindikasikan adanya dugaan ketidakberesan dalam pengerjaan proyek, yang dikhawatirkan dapat merugikan keuangan Negara


Berdasarkan investigasi awak media pada Rabu, 3 September 2025, gedung laboratorium berlantai dua tersebut tampak sudah rampung. 


Namun, di lokasi yang sama, ditemukan adanya pondasi lain yang sedang dibangun. 


Seorang pekerja yang enggan disebut namanya menjelaskan bahwa pondasi tersebut adalah bagian dari proyek taman yang anggarannya terpisah dari proyek gedung laboratorium.


Sayangnya, proyek pembangunan pondasi taman ini tidak memiliki papan proyek yang terpasang, padahal seharusnya papan proyek dipasang sejak awal pengerjaan untuk transparansi publik.


Selain itu, tim investigasi juga menemukan beberapa dugaan ketidaksesuaian spesifikasi teknis pada pembangunan gedung laboratorium, di antaranya:

* Papan Proyek : Tidak ada papan proyek yang terpasang, baik untuk proyek gedung maupun taman, yang seharusnya menjadi informasi bagi masyarakat.


 * Direksi Keet : Tidak ada direksi keet atau kantor sementara di lokasi proyek, yang seharusnya dibangun sebagai pos komando pekerjaan.


 * Saluran Drainase : Saluran drainase ditemukan dalam kondisi retak.

 * Sistem Pipa (Plumbing): Jaringan pipa atau plambing di gedung tidak ditemukan.

 * Beton Lantai: Pemasangan beton pada lantai terlihat tidak rapi.

* Rangka Pintu & Jendela: Pemasangan rangka dan bingkai pintu serta jendela terlihat tidak rapat.

* Pintu: Pemasangan pintu utama Alpolkan tidak sempurna.

* Saluran Air: Saluran pembuangan air tampak tidak berfungsi dengan baik.


Saat tim media berupaya meminta konfirmasi kepada pihak Dinas Kesehatan Jeneponto, mereka tidak berhasil. 


Panggilan telepon dialihkan dengan alasan adanya rapat, dan setelah ditunggu, nomor yang dihubungi sudah tidak aktif. 


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas Kesehatan.


Masyarakat dan berbagai pihak diharapkan dapat mengawasi proyek-proyek pemerintah karena penggunaan anggaran negara harus dipertanggungjawabkan secara transparan. 


Apabila dugaan ini terbukti, hal tersebut dapat menjadi kerugian besar bagi negara.




Liputan : Tim Media

Ka Biro : Sumarni