SUARASULAWESI.COM, LUWU - Pasca bencana alam yang menimpa warga Kab. Luwu menjadi sorotan bagi semua pihak. Pada Rabu, (8/05/2024), laporan dari Camat Suli Barat Bapak Samsudin, ke Posko induk Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) di Kab. Luwu, menyebutkan bahwa dua Dusun di Desa Poringan yang belum dijangkau yaitu Dusun Malappa dan Dusun Talobbo, masih terisolasi karena rusaknya akses jalan akibat banjir dan longsor.
Akibatnya, masih terdapat korban banjir belum menerima bantuan. Menindaklanjuti laporan tersebut, dilakukan sebuah briefing singkat untuk merencanakan strategi penyaluran bantuan ke wilayah terisolasi dengan melibatkan anggota Satgas gabungan TNI Polri, Pemda dan Stakeholder lainnya untuk menyiapkan tempat pendaratan helikopter, dengan menerjunkan tim survei menuju lokasi dengan berjalan kaki.
Baca juga : Dandim 1420/Sidrap Bersinergis Dengan BPBD, PMI dan IOF Sidrap Mendistribusikan Bantuan Ke Desa Leppangen
Setelah persiapan matang dan kerja keras tim, dengan kesigapan dan kecekatan anggota Satgas Penanggulangan Bencana Alam, pada hari Jumat (10/05/2024), berhasil menembus lokasi terisolasi tersebut dan bantuan logistik berupa beras berhasil disalurkan di Desa Poringan dengan lancar. Tim yang terlibat dalam distribusi bantuan ini yakni pimpinan Danrem 141/Toddopuli Brigjen TNI Sugeng Hartono, S.E., M.M., bersama Kasi Ops Kasrem 141/Tp Kolonel Kav Agung Nur Cahyono S.I.P., M.Tr.(Han)., dan Dandim 1403/Palopo Letkol Arm Kabid Bintoro Priyambodo.
Wilayah Desa Poringan merupakan lokasi bencana yang sulit dijangkau. Namun, dengan kerja keras dan kerjasama tim Satgas dan masyarakat setempat, bantuan akhirnya dapat disalurkan dan Desa tersebut pun merupakan Desa terisolir yang terakhir menerima bantuan.
Editor : Deny